Selasa, 15 Juli 2014

Amien Rais: Prabowo-Hatta Pakai Strategi Perang Badar


Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang, dua kubu dari pasangan capres dan cawapres mulai melancarkan serangan untuk mencari simpati rakyat. Karena itu pola kampanye dilakukan Koalisi Merah Putih pasangan Prabowo-Hatta dengan model perang Badar, bukan perang Uhud.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais mengingatkan kepada kaum Muslim untuk tidak melakukan perang Uhud, tapi gunakan perang Badar yang mendahulukan perjuangan, ketimbang bagi-bagi harta rampasan perang.

"Jangan perang Uhud, wani piro, bagaimana rampasan perangnya. Jadi kalau mulai maju perang Uhud, insya Allah kalah, kalau perang Uhud ini siapa, menteri siapa, itu nanti. Insya, Allah kita kali ini dimenangkan," kata Amien Rais usai tabligh akbar Pengajian Politik Islam di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2014).

Mantan Ketua MPR ini menjelaskan, bila perang Uhud itu lebih kepada kepentingan dunia, ketimbang memperjuangkan kebenaran dan keadilan tapi mengharapkan rampasan perang. Karena itu dia mengajak umat Islam untuk ikhlas jangan bergabung dengan partai lain.

"Prajurit dalam perang Uhud telah kemasukan kepentingan pribadi yang berorientasi dunia," ungkap dia.

Tokoh yang kerap disebut lokomotif gerakan reformasi 1998 itu menjelaskan, ketika perjuangan para prajurit melalui perang Badar, mereka telah ikhlas membela kehormatan diri dan Tanah Air, sehingga turun kemenangan yang gemilang. Karena itu dia mengajak umat Islam ikhlas jangan bergabung dengan partai lain dengan pertimbangan portofolio, materi dan posisi. Kalau tidak, nanti terjadi seperti perang Uhud.

"Mari samakan pandangan, platform cita-cita kembalikan pembukuan UUD, tawakal Allah, karena berjuang bersama insya Allah Tuhan memberikan ma`unahdan barokahnya. Jadi, kaum muslimin jangan mental perang Uhud, tapi perang Badar," pinta mantan Ketua Umum PAN tersebut. 


sumber :
http://indonesia-baru.liputan6.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar