Minggu, 14 September 2014

Jokowi: Presiden Masuk Angin, Ekonominya juga Masuk Angin

 
 
Presiden terpilih Jokowi menyatakan bahwa ingin tetap dekat dengan rakyat, sehingga dalam perjalanannya dari rumah pribadi di Solo menuju ke Balai Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang berjarak sekitar 20 kilometer sempat berhenti tiga kali.

"Saya agak terkejut dalam perjalanan menuju ke Balai Desa Jati, karena sepanjang jalan yang dilalui banyak warga yang berdiri di pinggir jalan dan saya sempat berhenti tiga kali," kata Jokowi di Karanganyar, Sabtu (13/9/2014).

Mantan Walikota Surakarta, Jawa Tengah, itu mengatakan dirinya sengaja berhenti di Palur dan Jaten untuk bertemu masyarakat dan berjabat tangan.

"Ya, memang dalam berhenti secara mendadak ini sempat membuat kaget juga Paspampres yang mengawal saya, tapi itu tidak apa-apa, anggaplah latihan," kata Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tersebut.

Jokowi mengatakan, selaku presiden ada aturannya tersendiri mengenai tatacaranya, dan standarnya di semua negara hampir sama untuk mengamankan kepala negara/kepala pemerintahannya.

Bahkan, menurut dia, urusan makan saja juga diperiksa karena tidak bisa sembarang makan. Karena itu, ia mengakui kalau presiden sampai sakit, juga akan berpengaruh padahal-hal  lainnya.

"Ya, Presidennya masuk angin, ekonominya juga bisa masuk angin. Untuk itu semuanya harus memahami, tetapi yang jelas saya tidak mau tidak dekat dengan rakyat," tegas Jokowi.

Ia menimpali, sesuai aturan, presiden minimal harus berjarak tiga meter untuk bertemu dengan rakyatnya. Namun hal itu tidka masalah baginya lantaran Paspampres yang menjaganya sudah terlatih dan dari personel pilihan.

Dalam kunjungannya ke Karanganyar, Jokowi didampingi oleh ibunya, Sujiatmi Notomihardjo, dan sang paman Miyono beserta rombongan guna menghadiri silaturahim dengan ribuan masa pendukungnya.


sumber:
http://indonesia-baru.liputan6.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar